Museum Gempa dan Tsunami di Palu

Clarissa Handoyo Anggresta(1*),


(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Jumlah bencana alam yang terjadi di Indonesia
semakin bertambah setiap tahunnya. Pada tahun 2018
silam, terjadi pergerakan lempeng di daerah yang
berbeda di Indonesia, menyebabkan beberapa kota
mengalami gempa bumi dengan kekuatan yang besar.
Salah satunya terjadi di Kota Palu, Sulawesi Tengah,
yang juga merupakan salah satu kota dengan tingkat
rawan bencana yang tinggi. Tidak hanya menimbulkan
gempa bumi, namun juga tsunami dan fenomena
likuifaksi yang sangat jarang terjadi juga menimpa Kota
Palu.
Museum Gempa dan Tsunami ini merupakan sebuah
institusi dengan tujuan tidak hanya menceritakan
kronologi bencana kota Palu yang lalu, namun juga
menjadi sarana pembelajaran mengenai pengetahuan
kebencanaan dan mitigasi dasar (zona pra-bencana,
zona gempa bumi, zona tsunami, zona likuifaksi, dan
zona pasca bencana), dan juga menjadi memorial
kebencanaan (zona berduka) untuk masyarakat dapat
berduka dan merefleksikan kejadian tersebut. Untuk
memperdalam makna dari adanya museum ini, maka
digunakan pendekatan desain simbolik semiotika dan
pendalaman desain sequence.


Keywords


Pendekatan simbolik, Pendalaman sequence, Museum interaktif, Gempa bumi, Tsunami, Likuifaksi, Mitigasi bencana, Palu

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal telah terindeks oleh :