Representasi Peran Gender Dalam Film The Incredibles 2

Maulidya Putri Setiawan(1*), Desi Yoanita(2), Megawati Wahjudianata(3),


(1) Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Petra
(2) Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Petra
(3) Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Petra
(*) Corresponding Author

Abstract


Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana penggambaran peran gender dalam film The Incredibles 2. Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis semiotika dengan menggunakan kode-kode televisi John Fiske. Kode-kode televisi John Fiske memiliki 3 level, yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi. Pendekattan yang dilakukan oleh penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang berfungsi untuk mendeskripsikan tanda dan lambang dalam film tersebut. Berdasarkan hasil penelitian ini ditemukan bahwa tokoh perempuan merupakan tokoh yang mampu berperan di sektor publik. Begitu dengan tokoh laki- laki yang juga mampu berperan dalam dektor domestik. Selain itu ditampilkan pula bahwa tokoh pria maupun wanita dalam beberapa adegan di film ini melakukan peran ganda.


Keywords


Representasi, Semiotika, Kode-kode Televisi, Peran Gender

Full Text:

PDF

References


Dunn, C. (2018, November 8). Gender roles in animated films: Applying feminist film theory to 'the incredibles' and 'princess mononoke'. ReelRundown. Retrieved from Animated Films: https://reelrundown.com/animation/Gender-Roles-in-Animated-Films

Fiske, J. (2007). Cultural and communication studies: Suatu pengantar paling komprehensif. Yogyakarta: 2007.

Gunarsa, S. D. (2008). Psikologi praktis: Anak, remaja dan keluarga. Jakarta: Gunung Mulia. Hall, S. (2013). Representasi. Los Angeles: Sage Publication.

Henslin, J. M. (2007). Sosiologi dengan pendekatan membumi, jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Melati, N. K. (2019, Januari 19). Apa kabar pekerja perempuan indonesia?. Beranda. DW. Retrieved from DW: https://www.dw.com/id/apa- kabar-pekerja-perempuan-indonesia/a-47056984

Moser, C. O. (1993). Gender planning and development - theory; practice and training. New York: Routledge.

Nurudin. (2014). Pengantar komunikasi massa. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Peran perempuan di Hollywood masih dikesampingkan. (2015, Februari 22). Berita Film. CNN Indonesia. Retrieved from CNN: https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20150222024112- 220- 33832/peran-perempuan-di-hollywood-masih-dikesampingkan

Pradinantia, I. (2019, Maret 08). Fenomena bapak (rela mengurus) rumah tangga, bukti perempuan makin setara?. Hiburan & Gaya Hidup. Merahputih. Retrieved from merahputih: https://merahputih.com/post/read/fenomena-bapak-rumah- tangga

Ridwan. (2014). Male gender role pada karakter superhero dalam film produksi Marvel studios. Jurnal E-Komunikasi, 3.

Rokhmansyah, A. (2016). Pengantar gender dan feminisme: Pemahaman awal kritik sastra feminisme. Yogyakarta: Garudhawaca

Salbiah, N. A. (2018, Juli 25). 3 Kondisi unik jadi fenomena keluarga zaman now. Lifestyle. Jawapos. Retrieved from Jawapos.com: https://www.jawapos.com/lifestyle/25/07/2018/3- kondisi-unik-jadi-fenomena-keluarga-zaman-now/

Sobur, A. (2006). Semiotika komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sobur, A. (2012). Analisis teks media. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sukardi, M. (2018, Juli 24). Fenomena ayah rumah tangga di Indonesia, ini kata psikolog. Okelifestyle. Retrieved from Family: https://lifestyle.okezone.com/read/2018/07/24/196/1926759/fenomena- ayah-rumah-tangga- di-indonesia-ini-kata-psikolog

Sutrisno,M. (2005). Teks-teks kunci estetika: Filsafat seni. Yogyakarta:Galangpress.

Incredibles-2pecahkanrekorpencapaianfilmanimasi(2018,Juni18).VOA.Retrieved from Berita: https://www.voaindonesia.com/a/incredibles-2-pecahkan-rekor-pencapaian-film-

animasi/4443241.html


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


TEMPLATE JURNAL E-KOMUNIKASI