Representasi Posfeminisme dalam Video Musik “Ddu-Du Ddu-Du” milik Blackpink

Lydia Angelita Rahardjo(1*), Desi Yoanita(2), Megawati Wahjudianata(3),


(1) Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Kristen Petra Surabaya
(2) Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Kristen Petra Surabaya
(3) Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Kristen Petra Surabaya
(*) Corresponding Author

Abstract


“Ddu-Du Ddu-Du” merupakan video musik milik girlband asal Korea Selatan, Blackpink yang berhasil mengalahkan jumlah penonton dalam 24 jam pertama dari Psy “Gentleman” dan BTS “Fake Love”. Beberapa Youtuber berpendapat bahwa “Ddu-Du Ddu-Du” mempunyai pesan girl power di dalamnya. Hal ini didukung dengan kemunculan video musik yang bertepatan dengan adanya gerakan #MeToo, berupa ‘escape the corset’ di Korea Selatan pada tahun 2018 lalu. Gerakan tersebut merupakan bentuk perjuangan dari perempuan posfeminis, yang dapat mengubah dunia dengan menulis apa yang dipikirkan dan dirasakan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui “Representasi posfeminisme dalam video musik “Ddu-Du Ddu-Du” milik Blackpink. Metode yang digunakan adalah semiotika milik John Fiske dengan tiga level, yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi. Dengan hasil perempuan posfeminisme yang digambarkan Blackpink dalam video musik ini adalah; Pertama, perempuan yang aktif dan berani bersuara, Kedua, perempuan yang berpendidikan, Ketiga, perempuan yang ambisius, dan Keempat, perempuan yang tetap menunjukkan sisi femininnya.


Keywords


Representasi, Posfeminisme, Video Musik, Semiotika, Blackpink, Ddu-Du Ddu-Du

Full Text:

PDF

References


Baria, L. (2005). Media meneropong perempuan. Jakarta, Indonesia: Konsorsium Swara Perempuan (KSP) and the Ford Foundation Jepara.

Bicker, L. (March 26, 2018). #MeToo Movement Takes Hold in South Korea. BBC. Retrieved from https://www.bbc.com/news/world-asia-43534074

Folkerts, J. & Lacy, S. (2004). The media in your life: An introduction to mass communication (3rd ed.). Boston, USA: Pearson Ed.

Hall, S., Evans, J., & Nixon, S. (2013). Representation: The work of representation (2nd ed.). London: Sage Publications Ltd.

Hollows, J. (2010). Feminisme, feminitas, & budaya populer. Yogyakarta, Indonesia: Jalasutra. Jeong, S. (January 12, 2019). Escape the corset: How South Koreans are pushing back against beauty standards. CNN Style. Retrieved from https://edition.cnn.com/style/article/south-

korea-escape-the-corset-intl/index.htmlPangestu, Maria R. (2013). Representasi posfeminisme dalam video klip Britney Spears ‘Till the Wolrd Ends’ berdasarkan latar tarian, kostum, dan lirik. (Karya ilmiah, Universitas Indonesia, 2013). Retrieved from http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20352183-MK- Marita%20Rizki%20Pangestu.pdf

Romano, A. (2018, February 26). How K-pop became a global phenomenon. Retrieved from https://www.vox.com/culture/2018/2/16/16915672/what-is-kpop-history-explained

Ulfa, M. (2019, January 22). Konsep girl crush dalam industri K-Pop, dari Blackpink hingga 2NE1. Tirto.id. Retrieved from https://tirto.id/konsep-girl-crush-dalam-industri-k-pop- dari-blackpink-hingga-2ne1-deT94


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


TEMPLATE JURNAL E-KOMUNIKASI