PERANCANGAN FILM PENDEK UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN DEPRESI BAGI MAHASISWA

Niko Tandra(1*), Cok Gde Raka Swendra(2), Hen Dian Yudani(3),


(1) UK Petra
(2) UK Petra
(3) UK Petra
(*) Corresponding Author

Abstract


Masa dewasa muda disebut sebagai periode puncak untuk gangguan psikotik, depresi, gangguan kecemasan, dan penyalahgunaan zat. Ketika gangguan ini tidak segera ditangani akan berdampak serius pada perkembangan, motivasi, dan pencapaian penderitanya. Kurangnya pemahaman terhadap depresi menyebabkan seseorang mudah untuk melakukan stigma terhadap penderita depresi, yang kemudian mencegah penderita untuk mau mencari pertolongan dan perawatan yang sebenarnya dibutuhkan. Metode deksriptif kualitatif digunakan untuk menjawab permasalahan mengenai meningkatkan kesadaran depresi melalui film pendek berdurasi 12 menit dengan genre drama. Hasil dari perancangan ini adalah film yang mengajak penonton mengenali gejala depresi dan memberi gambaran akan cara mendukung orang terdekatnya yang sedang menderita gangguan depresi.


Keywords


depresi, kesadaran, film pendek.

Full Text:

PDF

References


Anjani, P. (2017, May 9). Persen dari Total Warga Surabaya Alamia Depresi, Ini Penjelasan Ketua PDSKJI Surabaya. Pesan disampaikan dalam http://jatim.tribunnews.com/2017/05/09/7-persen-dari-total-warga-surabaya-alami-depresi-ini-penjelasan-ketua-pdskji-surabaya

Effendy, H. (2005). Mari membuat film: Panduan menjadi produser. Yogyakarta: Panduan.

Effendy, H. (2014). Mengawal industri film Indonesia. Yogyakarta: Panduan.

Filmpelajar. (2017, May 17). Sekilas Tentang Film Pendek. Pesan disampaikan dalam http://www.filmpelajar.com/2017/05/17/sekilas-tentang-film-pendek/

Grohol, J. (2018, April 12). 15 Common Cognitive Distortions. Pesan disampaikan dalam https://psychcentral.com/lib/15-common-cognitive-distortions/

Lim, L. (2008). Depression: The misunderstood illness. Singapore: ARMOUR Publishing Pte Ltd.

Mace, W. (2018, February 6). Caring Universities: Mental Disorders Increasing at Colleges Worldwide. Pesan disampaikan dalam https://www.psychologytoday.com/blog/campus-confidential-coping-college/201802/caring-universities

Nugroho, G & Suwarto, D.H. (2015). The crisis & paradox of Indonesian film: 1900-2012. Yogyakarta: Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pratista, H. (2017). Memahami film. (2nd ed). Yogyakarta: Montase Press.

Sadock, B. J., Sadock, V.A. (2017). Kaplan & Sadock buku ajar psikiatri klinis (2nd ed). (Profitasari & Tiara Mahatmi Nisa, Trans.). Jakarta: EGC.

Prastyo, E. (2012, October 10). Jumlah penderita depresi kejiwaan di Surabaya melonjak tajam. Pesan disampaikan dalam http://www.suarasurabaya.net/fokus/73/2012/110886-Jumlah-Penderita-Depresi-Kejiwaan-di-Surabaya-Melonjak-Tajam

Parker, P. Writing Short Films. Screenonline. Retrieved March 21, 2018, from http://www.screenonline.org.uk/tours/shortfilm/tour1.html

Shariatmadari, D. (2015, January 8). Flicker: Your brain on movies by Jeffrey Zacks – How Hollywood has changed your mind. Pesan disampaikan dalam https://www.theguardian.com/books/2015/jan/08/flicker-your-brain-on-movies-by-jeffrey-zacks-how-hollywood-has-changed-your-mind

WHO. (2012). Depression: A Global Crisis. Pesan disampaikan dalam http://www.who.int/mental_health/management/depression/wfmh_paper_depression_wmhd_2012.pdf

WHO. (2017). "Depression: Let’s talk" Says WHO, as depression tops list of causes of ill health. Pesan disampaikan dalam http://www.who.int/mediacentre/news/releases/2017/world-health-day/en/


Refbacks

  • There are currently no refbacks.