Perancangan Media Pembelajaran Interaktif untuk Meningkatkan Kepekaan Telinga dalam Bermain Piano Klasik

Joanna Widjaja(1*),


(1) UK Petra
(*) Corresponding Author

Abstract


Dalam pembelajaran piano klasik banyak kemampuan yang harus dipelajari. Salah satu kemampuan yang penting adalah kepekaan telinga. Banyak pianis klasik yang tidak bisa memainkan lagu melalui pendengaran, melainkan hanya bisa membaca not balok. Pelatihan pendengaran pun harus dilakukan sejak dini agar anak terbiasa hingga dewasa. Hal tersebut yang mendasari perancangan media pembelajaran interaktif untuk meningkatkan kepekaan telinga dalam bermain piano klasik bagi anak umur 5-8 tahun. Tujuan perancangan ini adalah agar anak dapat menjadi lebih peka terhadap not di piano. Media pembelajaran ini akan memberikan warna baru bagi dunia pendidikan musik karena menggunakan teknologi aplikasi di mana semua orang bisa mengunduh aplikasi secara mudah.


Keywords


Media Interaktif; Aplikasi; Piano Klasik; Pendengaran

Full Text:

PDF

References


Arsyad, A. (2013). Media Pembelajaran. Depok: PT Rajagrafindo Persada.

Collins, A. (Writer), & Graham, S. C. (Director). (2014). How Playing an Instrument Benefits your Brain [Motion Picture].

DePorter, B., & Hernacki, M. (1992). Quantum Learning. New York: Dell Publishing.

Florentinus, T. S. 1997. Pengembangan Instrumen Pengukuran Kemampuan Solfeggio. Jakarta : IKIP Jakarta.

Gardiner, M. F., Fox, A., Knowles, F., & Jeffrey, D. (1996). Learning improved by arts training. Nature, 38, 8-10.

Garrett, J. J. (2011). The Elements of User Experience. Berkeley: New Riders.

Hartono, L. (2018, February 1). Pembelajaran dalam Piano Klasik. (J. Widjaja, Interviewer)

Hoffman, J. (2018). The Hoffman Method. Retrieved from Hoffman Academy: https://www.hoffmanacademy.com/portland/about/hoffman-method/

Iman, R. (2018, January 30). Pembelajaran dalam Piano Klasik. (J. Widjaja, Interviewer)

Kageyama, N. (n.d.). Bulletproof Musician. Retrieved March 14, 2018, from Why ear training matter more than you might think: https://bulletproofmusician.com/why-ear-training-matters-more-than-you-might-think/

Mahmud, A. T. (2003). Sebuah Memoar A.T Mahmud Meniti Pelangi. Jakarta: Grasindo.

Paula. (2018, March 7). Ear Training. (J. Widjaja, Interviewer)

Pramana, H. W. (2006). Kunci Sukses Penjualan Access 2003. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Rauscher, F. H., Shaw, G. L., Levine, L. J., Wright, E. L., Dennis, W. R., & Newcomb, R. (1997). Neurological Research. Wilton: Forefront Publishing Group.

Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, W. (2012). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Schellenberg, E. G. (n.d.). Music Lessons Enhance IQ. Psychological Science , 1-5.

Sumaryanto, F. T. (2005). Efektivitas Penggunaan Metode Solfegio Untuk Pembelajaran Keterampilan Bermain Musik Di Sekolah Dasar. Harmonia:Jurnal Pengetahuan Dan Pemikiran Seni , 1-10.

Viswanathan, P. (2016, October 19). Tips on Developing Apps for Children. Retrieved March 21, 2018, from Lifewire: https://www.lifewire.com/tips-on-developing-apps-for-children-2373480


Refbacks

  • There are currently no refbacks.