Perancangan Media Edukasi Yang Dapat Mengajarkan Nilai Moral Bagi Anak

Felita Adi Salim(1*), Maria Nala Damajanti(2), Cindy Muljosumarto(3),


(1) Universitas Kristen Petra
(2) Universitas Kristen Petra
(3) Universitas Kristen Petra
(*) Corresponding Author

Abstract


Interaksi sosial seorang anak yang masih dalam tahap pra-sekolah sangatlah penting. Pada masa usia pra-sekolah interaksi dengan orang tua adalah interaksi utama yang dilakukan oleh anak pra-sekolah. Perkembangan teknologi dan informasi yang terjadi saat ini, membatasi interaksi sosial antara anak dan orang tua. Sehingga, perkembangan moral yang seharusnya diajarkan orang tua kepada anak menjadi terhambat. Salah satu cara yang paling efektif untuk memperkenalkan nilai moral bagi anak adalah melalui mendongeng sebuah cerita. Oleh karena itu, Perlu adanya media pendukung yang menarik bagi anak yang dapat memberikan ruang bagi anak dan orang tua untuk menjalin interaksi sosial. Tujuan dari perancangan ini adalah membantu orang tua dan anak untuk memiliki wadah sebagai tempat bermain bersama serta membantu anak untuk belajar mengenai cerita rakyat serta moral yang ada di dalamnya.


Keywords


Anak Pra-sekolah, hubungan orang tua dan anak, cerita rakyat

Full Text:

PDF

References


Ciputra, D. (2014). Generasi Bisu Gadget: Mendekatkan yang Jauh, Menjauhkan yang Dekat. Kompasiana Beyond Blogging. Retrieved Februari 17, 2018, from https://www.kompasiana.com/dono_ulung/generasi-bisu-gadget-mendekatkan-yang-jauh-menjauhkan-yang-dekat_54f95095a3331100448b4fda.

Lestari, I. Riana, A.W. Taftarzani, B.M. Pengaruh Gadget pada interaksi sosial dalam keluarga. Prosiding KS: Riset & PKM, vol(2), 147-300. Retrieved Februari 17, 2018, from http://jurnal.unpad.ac.id/prosiding/article/view/13280/6119.

Gunarsa, S.D. Gunarsa, S.D.Y. (2008). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.

Pink H. Daniel. 2005. A Whole New Mind: Why Right-Brainers Will Rule The Future. New York: Penguin Group.

Bilton, N. (2013, March 13). The Child, the Tablet and the Developing Mind. The New York Times Bits. Retrieved January 5, 2018, from http://bits.blogs.nytimes.com.

Rachmatunisa. (2018, January 7). WHO Sebut Kecanduan Game Sebagai Penyakit Mental. Detikinet. Retrieved January 5, 2018, from http://m.detik.com.

Retno, D. (2017). Manfaat Mendongeng Bagi Pertumbuhan Anak. Retrieved Maret 28, 2018 from

https://dokteranak.org/manfaat-mendongeng-bagi-pertumbuhan-anak.

Hurlock, B.E. (1978). Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Izzaty, E. (2017). Perilaku Anak Prasekolah. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Chiatin, J. (2003). Narratives and Story-Telling. Retrieved 22 Maret 2018 from https://www.beyondintractability.org/essay/narratives.

Marina, L., Sarwono, S.W. (2007). Kecerdasan Emosional Pada Oran Tua yang Mendongeng dan Tidak Mendongeng. JPS, vol (13). 98. Retrieved Maret 24 2018, 2018

http://digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_abstrak/Isi_abstrak/Isi_Artikel_387796367872.pdf.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.