Representasi Jawa Tengah Dalam Visualisasi Iklan Harian Suara Merdeka Versi Sahabat Sejati Figur Perempuan Bertopeng

HALIM WIJAYA(1*), ANDRIAN DEKTISA HAGIJANTO(2), BERNADETTE DIAN ARINI MAER(3),


(1) UK PETRA
(2) UK PETRA
(3) UK PETRA
(*) Corresponding Author

Abstract


Di era kontemporer ini, masyarakat Jawa Tengah nampaknya sedang merayakan euforia budaya visual, dimana
segala sesuatunya ditinjau berdasarkan aspek visual. Salah satu bentuk perayaan budaya visual adalah cara
berpikir visual oriented. Pendekatan visual oriented yang dilakukan oleh masyarakat Jawa Tengah kontemporer
adalah pendekatan eklektik, yaitu upaya “meminjam” berbagai unsur masa lalu, yang dikonstruksikan di dalam
suatu konstruk visual kontemporer, dengan melibatkan kemutakhiran teknologi, sehingga menjadi bentuk
konstruk visual baru yang berbeda. Hal ini ditampilkan pada iklan koran Suara Merdeka versi sahabat sejati
Jawa Tengah dengan figur perempuan bertopeng yang dipublikasikan tahun 2011. Dengan menggunakan
metode semiotika Peirce, fenomena budaya visual, dan eklektik, sebagai objek material pada penelitian ini akan
mengkaji representasi masyarakat Jawa Tengah yang divisualkan dalam iklan Suara Merdeka versi sahabat
sejati Jawa Tengah dengan figur perempuan bertopeng. Iklan ini mencerminkan kondisi masyarakat Jawa
Tengah yang majemuk dan penuh akulturasi, sebagai diskursus tentang Jawa Tengah kontemporer.

Keywords


representasi, Jawa Tengah, wayang wong, eklektik, budaya visual.

Full Text:

PDF

References


Aaker, David A., (1996), Building Strong Brands.

New York (USA): The Free Press.

Abikusno, (1996), Pepak Basa Jawa Enggal.

Surabaya: Penerbit Express.

Angga, Jun, Ajir, Ian, Graphicplan, Qadrie, Hafidz,

Luthfi. (2010). “Pengertian Serif Dan Sans

Serif” Desain Studio. Diunduh 23 Maret

dari

www.desainstudio.com/2010/04/pengertianserif-

dan-sans-serif.html

Bambang, Sugiharto, (1996), Postmodernisme -

Tantangan bagi Filsafat. Yogyakarta:

Kanisius.

Budiman, Kris, (1999), Kosa Semiotika.

Yogyakarta: LKIS.

Daldjoeni, N., (1991), Ras-Ras Umat Manusia:

Biogeografis, Kulturhistoris, Sosiopolitis.

Bandung: Penerbit PT. Citra Aditya Bakti.

Dibian, I Wayan, (2006), Tari Komunal. Jakarta:

Kantor Sekretariat Lembaga Pendidikan Seni

Nusantara.

Dikovitskaya, Margaret, (2005), Visual Culture: The

Study of the Visual after the Cultural Turn.

United States of America: Massachusetts

Institute of Technology.

Gregson, Ian, (2004), Postmodern Literature.

London (United Kingdom): Arnold a member

of the Hodder Headline Group.

Hersapandi, (1999), Wayang Wong Sriwedari: Dari

Seni Istana Menjadi Seni Komersial.

Yogyakarta: Yayasan Untuk Indonesia.

Humardani, Tasman, Rosini, Dewi Kustantia Nora,

Prabawa Santosa Wahyu, Nurwulan,

(1979/1980), Perbendaharaan Gerak Tari.

Surakarta: Dokumentasi Kesenian Sub

Proyek Akademi Seni Karawitan Indonesia

(ASKI).

Joas, Adiprasetya, (2002), Mencari dasar bersama:

etik global dalam kajian postmodernisme dan

pluralisme agama. Jakarta: BPK Gunung

Mulia.

Kaelan, M.S., (2008), Pendidikan Pancasila.

Yogyakarta: Paradigma Offset.

Kwanda, Cornellia, (2014), Representasi Kecantikan

Wanita Indonesia Pada Cover Majalah

Femina Edisi Tahunan 2014 Dan Majalah

Kartini Edisi Januari 2104. Skripsi Program

Studi Desain Komunikasi Visual Universitas

Kristen Petra, Surabaya.

Lorens, Bagus, (2000), Kamus Filsafat. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama, 181-182.

Lotisna, Fransisca, Maria, (2007), Perwujudan Gaya

Eklektik Pada Interior Resor Swaloh Di

Tulungagung. Skripsi Program Studi Desain

Interior Universitas Kristen Petra, Surabaya.

Marjoko, Gendut. (Tahun Pembuatan Tidak

Dicantumkan). Langganan Koran Suara

Merdeka. Diunduh 3 September 2014 dari

http://www.indonetwork.co.id/iklan_suarame

rdeka/2753551/langganan-koran.htm

Mirzoeff, Nicholas, (2000), An Introduction to

Visual Culture. New York (Amerika Serikat):

Routledge Taylor & Francis Group.

Nauta, Doede, (1972), The Meaning of Information.

The Hagur and Paris: Mouton.

Nazir, Moh.. (1985), Metode Penelitian. Aceh

Darussalam: Ghalia Indonesia.

Nurwulan, (1988), Tata Rias Wayang Orang

Sriwedari Surakarta. Skripsi Akademi Seni

Karawitan Indonesia (ASKI), Surakarta.

Papenhuyzen, Brakel, Clara, (1991), Seni Tari

Jawa: Tradisi Surakarta Dan

Peristilahannya. Jakarta: ILDEP-RUL.

Piliang, Amir, Yasraf, (2003), Hipersemiotika:

Tafsir Cultural Studies Atas Matinya Makna.

Yogyakarta: Jalasutra.

Prabowo, Wahyu Santosa, (2007), Sejarah Tari:

Jejak Langkah Tari Di Pura

Mangkunegaran. Surakarta: Institut Seni

Indonesia (ISI).

Prihatini, Sri, Nanik, et.al., (2007), Joged Tradisi

Gaya Kasunanan Surakarta. Surakarta: ISI

Press Solo.

Rosala, Dedi, (1999), Bunga Rampai Tarian Khas

Jawa Barat. Bandung: Humaniora Utama

Press.

Rusliana, Iyus, (2012), Tari Wayang. Bandung:

Penerbit Jurusan Tari STSI.

Rustopo, (2007), Menjadi Jawa: Orang-Orang

Tionghoa Dan Kebudayaan Jawa.

Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Sobur, Alex, (2013), Semiotika Komunikasi.

Bandung: PT. Remaja Rodaskarya.

Soedarsono, (1990), Wayang Wong: The State

Ritual Dance Drama In The Court of

Yogyakarta. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

Soedibyo, Hj. B.R.A Mooryati, (2003), Busana

Keraton Surakarta Hadiningrat. Jakarta: PT

Gramedia Widiasarana Indonesia.

Van Zoest, Aart, (1991), Fiksi dan Nonfiksi dalam

Kajian Semiotik. Penerjemah Manoekmi

Sardjoe, Jakarta: Intermasa.

Widyatama, Rendra, (2007), Pengantar Periklanan.

Yogyakarta: Pustaka Book Publisher

(Kelompok Penerbit Pinus).

Wikipedia ensiklopedia bebas. (2000). Jawa

Tengah. Diunduh 21 April 2015 dari

id.m.wikipedia.org/wiki/Jawa_tengah#Suku

Zurbrugg, Nicholas, (1993), The Parameters of

Postmodernism. Carbondale Illinois

(Amerika Serikat): Southern Illinois

University Press.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.