Analisis Motif Batik Parang dan Mega Mendung dalam Kemasan Biore Pore Pack Heritage Batik Motif

Yohana Zerlinda Pranoto(1*), Petrus Gogor Bangsa(2), Aniendya Christianna(3),


(1) UK Petra
(2) UK Petra
(3) UK Petra
(*) Corresponding Author

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penggunaan unsur visual tradisi, yakni batik dalam kemasan Biore pore pack heritage batik motif. Dalam konteks kebudayaan, batik merupakan sebuah tradisi dan budaya warisan yang mengandung filosofi dan makna dalam tiap motifnya, dan filosofi tersebut masih dibawa hingga sekarang oleh masyarakat Jawa. Analisis akan menggunakan  metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan semiologi Roland Barthes, penjelasan tersebut didukung oleh teori elemen desain dan teori estetika posmodern, mengenai idiom – idiom posmodern serta mengenai komodifikasi. Berdasarkan hasil analisis, didapatkan bahwa penggunaan motif batik dalam kemasan tersebut merupakan sebuah bentuk penurunan makna batik, tercerabutnya nilai filosofi, parodi makna, duplikasi batik, dan ilusi image batik sebagai identitas Indonesia serta perubahan nilai motif batik sebagai elemen desain kemasan.


Keywords


batik, kemasan Biore pore pack heritage batik motif, teori estetika posmodern, teori elemen desain, komodifikasi, filosofi dan makna batik.

Full Text:

PDF

References


“Arti Logo Kao”. Kios lambang. (2011). Diunduh 13 April 2015 dari .

“Batik Cirebon”.(2015). Diunduh 16 Maret 2015 dari < http://batik-tulis.com/blog/batik-cirebon>.

“Batik Mega Mendung Kini”. (2015). Diunduh 23 April 2015 dari .

“Bulan Sabit (Bukan) Simbol Islam”. (2012). Diunduh 13 April 2015 dari .

“Mengenal Filosofi Batik Parang”. Diunduh 21 April 2015 dari .

Andrianto, Aris. “Ini sejarah panjang batik Indonesia.”. (2013). Diunduh 16 January 2015. dari .

Barthes, Roland. (2000). Elements of Semiology. Trans.Annette Lavers and Colin Smith. New York:Hill and Wang.

Barthes, Roland. (2001). Mythologies. Trans. Annette Lavers. New York:Hill and Wang.

Budiman, Kris. (2011). Semiotika Visual : Konsep, Isu, dan Problem Ikonisitas. Yogyakarta: Jalasutra..

Dameria, Anne. (2007). Color Basic, Panduan Dasar Warna untuk Desainer dan Industri Grafika. Jakarta: Link&Match.

Darmaprawira, Sulasmi. (2002). Warna, Teori dan Kreativitas Penggunaannya ed. ke-2. Bandung: Penerbit ITB.

Featherstone, Mike. (2008). Posmodernisme dan Budaya Konsumen. Trans. Misbah Zulfia Elizabeth. ed ke-3. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Maunati, Yekti. (2004). Identitas Dayak Komodifikasi dan Politik Kebudayaan. Yogyakarta: LKiS.

Musman, Asti dan Ambar B. Arini. (2011). Batik: Warisan Adiluhung Nusantara. Yogyakarta: G-Media.

Piliang, Amir Yasraf. (2003). Hipersemiotika, Tafsir Cultural Studies Atas Matinya Makna. Bandung: Jalasutra.

Pilliang, Yasfar Amir. (2004). Dunia yang Dilipat: Tamasya Melampaui Batas – Batas Kebudayaan. Yogyakarta & Bandung: Jalasutra.

Ramadhan, Iwet. (2013). Cerita Batik. Tangerang Selatan : Literati.

Sanyoto, Sadjima Ebdi. (2009). Nirmana ( Dasar – Dasar Seni dan Desain ). Ed. Rev. Yogyakarta: Jalasutra.

Setyawati, Ika . (03 Oktober 2013) “Analisis Makna Kanyouku yang Menggunakan Kata Kao dalam Bahasa Jepang”. Abstrak. Diunduh 13 April 2015 dari < http://lib.unnes.ac.id/17229/> .

VT PAOK. Bab I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Komodifikasi merupakan... . Diunduh 16 Juni 2015 dari .

Yayasan Obor Indonesia. Komunika : Warta Ilmiah Populer Komunikasi dalam Pembangunan. Diunduh 18 Juni 2015. dari .


Refbacks

  • There are currently no refbacks.